Iklan

Monday, August 18, 2025, August 18, 2025 WIB
Last Updated 2025-08-18T01:41:48Z
Lombok TimurPeristiwa

Pelajar Asal Bertais Meninggal Dunia Setelah Jatuh Ke Jurang di Bukit Sempana Sembalun

Poto: Istimewa


Headline NTB (Lombok Timur) – Seorang pendaki remaja bernama Dzulpanil Khoiri alias Zulpan (16), pelajar kelas 2 SMA IT Yarsi Mataram, asal Bertais, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, meninggal dunia setelah terjatuh ke jurang saat melakukan perjalanan turun dari Bukit Sempana, Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Minggu (17/8/2025).


Kapolsek Sembalun, Iptu Lalu Subadri, menyampaikan bahwa peristiwa tersebut diketahui sekitar pukul 20.30 WITA setelah adanya laporan warga. Korban melakukan pendakian sejak Sabtu (16/8/2025) bersama tujuh orang temannya.


Pada Sabtu, 16 Agustus 2025 sekitar pukul 14.00 WITA, korban bersama rekan-rekannya memulai pendakian ke Bukit Sempana.


Keesokan harinya, Minggu, 17 Agustus 2025 sekitar pukul 12.00 WITA, mereka memulai perjalanan turun. Saat itu korban berjalan di depan Fathir Arya Ramadhan dengan jarak sekitar 3–4 meter. Fathir mendengar korban berteriak minta tolong, dan saat dilihat korban sudah bergelantungan di tebing hanya berpegangan pada rumput.


Fathir berusaha menolong, namun korban tidak mampu bertahan dan akhirnya jatuh ke jurang dengan kedalaman diperkirakan mencapai 100 meter. Mendengar teriakan minta tolong, rekan lain datang menghampiri dan diberi tahu bahwa Zulpan telah terjatuh.


Para pendaki kemudian meminta bantuan kepada pendaki lain dan melapor kepada pengelola Bukit Sempana.

 

Tim pengelola segera bergerak menuju lokasi jatuhnya korban. Sekitar pukul 18.00 WITA, korban berhasil ditemukan dan dievakuasi di kawasan Larang Menyerah, antara Pos II dan Pos I. Selanjutnya, jenazah dibawa turun menuju Puskesmas Sembalun. Hasil pemeriksaan medis menyatakan korban sudah meninggal dunia dengan sejumlah luka serius akibat terjatuh.



Pada pukul 22.45 WITA, pihak keluarga korban tiba di Puskesmas Sembalun untuk membawa pulang jenazah. Keluarga menyatakan menerima peristiwa ini sebagai musibah.


Selain korban, tujuh pelajar lain yang ikut mendaki adalah:


  • Dafa Ulil Makmun (16), pelajar kelas 2 SMKN 3 Mataram, alamat Bertais, Kecamatan Sandubaya, Mataram.

  • Muhamada Riski Juliandika (16), pelajar kelas 1 SMKN 1 Lingsar, alamat Bertais, Kecamatan Sandubaya, Mataram.

  • Apdi Hartadi (15), pelajar kelas 1 SMKN 6 Mataram, alamat Bertais, Kecamatan Sandubaya.

  • Lalu Jepri (16), pelajar kelas 2 SMA IT Yarsi Mataram, alamat Ampenan, Kecamatan Ampenan, Mataram.

  • Fathir Arya Ramadhan (16), pelajar SMA IT Yarsi Mataram, alamat Dusun Mandar, Desa Seruni Mumbul, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur.

  • Rozi Muhamad Hikam (16), pelajar kelas 10 SMKN 3 Mataram, alamat Bertais, Kecamatan Sandubaya, Mataram.