HeadlineNTB - Lombok Timur – Kasih sayang ibu tidak terbatas, ia rela berkorban demi sang anak meski harus berjuang memutar otak demi mewujudkan cita cita anaknya, Seperti halnya kisah Seorang Ibu Warga Dusun Durian Utara Desa Perigi Kecamatan Suela Kabapaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat harus berjuang sendiri menyekolahkan anaknya hingga jadi Calon Pilot.
Hajjah Darwasih yang sehari hari berprofesi sebagai petani di Desa Peringgi Mampu menyekolahkan anaknya Hingga Sekolah Tinggi Penerbangan berkat kegigihan dan usahanya, diketahui kini anaknya sedang mengenyam pendidikan di Kampus Lombok Institut Of Flight Technology (LIFT) Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat
Cita cita sang anak memang tinggi, M. Ridho Wahyu Aji sang anak memiki karakater yang pantang menyerah dan pantang henti sebelum mendapatkan hal yang diinginkannya itu tercapai menjadi motivasi tersendiri sang ibu.
“Ridho anaknya kalau punya keinginan dan apa yang dia mau tidak mudah menyerah, akan terus berusahan sehingga dia mendapatkannya”. Cerita Hajjah Darwasih
Sebagai seorang Petani Ibu Darwasih tentu mengalami kesulitan untuk mewujudkan cita-cita sang anak, sekolah penerbangan yang mempunyai pembiyaan yang tak murah mengharuskan ia harus memutar otak dan harus berjuang keras, terlebih lagi sang suami sudah meninggal dunia pada tahun 2015 yang lalu ketika M. Ridho Wahyu Aji Masih di bangku SMP.
“Saya seorang petani yang hanya mengadalkan hasil pertanian yang tidak setiap bulannya ada, namun Ridho ini orang ngotot mau sekolah penerbangan sementara bapaknya meninggal pas waktu masuk SMP tahun 2015 yang lalu , tapi saya semangat mewujudkannya meski tampa bapaknya.” Tambah Darwasih
Hajjah Darwasih menceritakan juga bagaimana perjuangnya ketika M. Ridho Wahyu Aji Kala mesuk SMK Penerbangan SI Solo Jawa Tengah, ketika itu M. Ridho sempat ditolak oleh sekolah tersebut karena menyangkut Jaminan pembiyaan kedepannya. Suaminya yang sudah tiada menambah kekhawatiran Pihak sekolah ragu menerima sang Anak karna khawatir Ridho macet di tengah perjalanan.
Tidak pantang menyerah Darwasih terus mencari solusi supaya sang akan diterima disekolah tersebut, meski dengan harus membuat surat penjanjian khusus kepada sekolah harus dialakukan demi mewujudkan keinginan sang anak, dan kini M. Ridho mampu menyelesaikan Sekolah Penerbangannya dijenjang SMK dan sekarang pada 2020 ini Menjadi Mahasiswa Sekolah Pilot di LIFT Mataram.
“Waktu masuk SMK Penerbangan kira kira tahun 2018 Ridho sempat ditolak sekolah terkait pembiyaan, bapak nya Ridho meninggal pada waktu itu membuat sekolah ragu menerima ridho, karena sekolah ini elit dan mahal, sekolah khawatir Ridho berhenti ditengah jalan, namun saya tidak mau menyerah, kami mengajukan perjanjian khusus seperti jaminan siap membiayai sampai tamat menjadi pertimbangan pihak sekolah dan alhamdullah diterima” cerita detile Darwasih kepada HeadlineNTB
Lebih lanjut Darwasih mencerikan kala kala masih menjadi siswa SMK kerap kali menjadi perwakilan sekolah dalam berbagai ajang membuat sekolah memberikan subsidi biaya kepadanya membuat beban pembiayaan semakin ringan.
“Si Ridho saat menjadi siswa SMK Penerbangan di Solo itu ia sering menjadi perwakilan sekolahnya membuat pihak sekolah memberikan pengurangan biaya pendidikan kepadanya dan membuat kami sedikit terbantu.” Kata Darwasih
Dikesempatan berbeda Agus Salim Selaku Paman M. Ridho Wahyu Aji menceritakan bahwa M. Ridho adalah Satu satunya Mahasiswa Lombok Institut Of Flight Technology (LIFT) Mataram yang bersekolah asal Nusa Tenggara Barat selebihnya berasal dari Provinsi luar.
“ Ini ponakan saya dari Lombok Timur yang saat ini sedang sekolah pilot di LIFT Dia satu satunya putra NTB yang bersekolah disini sedangkan temannya yang lain dari luar daerah seperti Papua Bandung Jakarta dan Manado.” Ungkapnya
Menjadi seorang Calon Pilot merupakan prestasi yang sungguh luar biaya terlibih ini adalah putra NTB namun menurut keluarga M. Ridho belum mendapatkan perhatian khusus baik dari pihak pemerintah setempat.
“Yang dari Papua mereka dibiayai oleh Pemda Papua sendiri kenapa satu-satunya
putra daerah asal Lombok NTB tidak ada perhatian dari Pemda baik Gubernur maupun
Bupati Lotim, Ini prestasi yang luar biasa yaitu Putra Lombok yang akan menjadi
calon pilot kebanggaan daerah nantinya tapi tidak mendapatkan perhatian dari Pemda.
Tutup Agus Salim