Iklan

Thursday, July 14, 2022, July 14, 2022 WIB
Last Updated 2022-07-14T10:39:00Z
Adat dan BudayaBerita UtamaLombok Timur

Retual Adat Ngayu-ayu, Peringatan Atas Rangkaian Sejarah dan Penghormatan Kepada Peran Leluhur

 

Retual Adat Ngayu-ayu Sembalun Bumbung 2022


 

HeadlineNTB (Lombok Timur) – Upacara Ngayu_Ayu merupakan ritual adat yang dilaksanakan 3 (tiga) tahun sekali oleh masyarakat adat Lombok Timur, khususnya masyarakat adat Kawedanan Sembalun. Upacara Ngayu_Ayu dilakukan sebagai bentuk peringatan atas seluruh rangkaian sejarah, sekaligus sebagai penghormatan atas peran leluhur yang begitu besar, dalam kehidupan kita saai ini.

 

Istilah Ngayu_Ayu merupakan akronim, dimana NG = Ngamplang (artinya mengumpulkan), A = Aik (artinya air), Y = Yalah, U = Upacara, A = Adat, Y=Yang dan U = Utama. Jadi secara sederhana Ngayu_Ayu dapat diartikan sebagai suatu upacara mengumpulkan air dari 13 mata air, dengan tujuan menjaga marwah leluhur dan memelihara keutuhan Gumi Sembalun.


 

Retual Adat Ngayu-ayu Sembalun Bumbung 2022

Sementara dalam kaca mata Islam Ngayu_Ayu diartikan sebagai sifat-sifat Allah SWT, dimana Hayyu artinya Hidup dan Qoyyum berarti kuat dan berdiri sendiri, sehingga Ngayu_Ayu dapat diartikan sebagai suatu upacara untuk menghidupkan dan menguatkan nilai-nilai spiritual adat Gumi Sembalun.

 

Adapun rangkaian upaacara Ngayu_Ayu Sembalun Bumbung 2022 dimulai pada hari Rabu Pukul 16.00 wita, yaitu prosesi pengambilan air pada 13 mata air oleh pemangku adat, untuk dikumpulkan di Berugak Desa Sembalun Bumbung.

 

Pada Rabu malam, Pukul 20.00 wita : Pembacaan Lontar JatiSwara, oleh para Pemaos (Para Pujangga Sasak) di Berugak Desa Sembalun Bumbung. Kemudian pada hari Kamis Pukul 07.30 wita : dilanjutkan dengan acara ritual menghaturkan Sesampang oleh Pemangku Adat, yaitu acara pemberitahuan kepada leluhur dan penguasa alam bahwa, upacara Ngayu_Ayu segera dilaksanakan, karena untuk melakukan suatu upacara, sudah semestinya meminta Izin dan Restu kepada Para Leluhur dan kepada Allah SWT. Hal ini dimaksudkan untuk penghormatan terhadap alam, agar senantiasa terjalin kesinambungan dengan manusia, untuk menjaga keseimbangan yang tetap lestari. 


Pukul 10.00 wita : Acara Penyembihan Kerbau oleh Kyai Adat, sesuai Trah atau keturunan. Pukul 11.00 wita : Penanaman kepala kerbau oleh Pemangku Adat, sebagai  Pantek (atau pasak) Gumi Paer Sembalun pada khususnya dan Lombok Timur pada umumnya. 


Pukul 13.00 wita : Pemberangkatan Air dari Berugak Desa Sembalun, menuju Lapangan Upacara Adat, yang diikuti oleh Pemuka Adat dan Pemuka Masyarakat yang diringi Tari Tandang Mendet dan Kesenian lainnya. 




Pukul 13.30 wita : Upacara Mapakin sebagai acara Puncak yang diawali dengan acara silaturrahmi antara sesepuh Adat dengan para Tamu Undangan, dan diikuti oleh seluruh masyarakat adat Sembalun.


 

Retual Adat Ngayu-ayu Sembalun Bumbung 2022

Selanjutnya, acara Mapakin dilanjutkan dengan 3 {tiga} prosesi lemparan Ketupat, dengan tahapan sebagai berikut :  Lemparan Pertama dimulai dengan mengucapkan, Tanggal Lime (5) yaitu sebagai perlambang kesempurnaan sholat lima waktu.  Lemparan Kedua dengan mengucapkan Tanggal Lima Olas (15) yaitu sebagai perlambang kesempurnaan bulan purnama.  



Sementara Lemparan Ketiga dengan mengucapkan Tanggal Selai (25) yaitu sebagai perlambang kesempurnaan asal usul ajaran Para Nabi yaitu ajaran keTUHANan yang dibawa oleh 25 Para Nabi dan Rasul. Pukul 16.00 wita : Upacara Perang Pejer (Perang Penolak Bala’) dan penumpahan air dari semua mata air di Kali Pusuk, sebagai simbol penyatuan Gumi, Air, Hutan, dan Alam lingkungan. Pukul 16.30 sd selesai : Pembacaan DO’A Selamat yang dibacakan oleh para Kyai Adat, sebagai acara terakhir dan penutup upacara Ngayu_Ayu.(pan)