Iklan

Sunday, March 6, 2022, March 06, 2022 WIB
Last Updated 2022-04-18T08:01:08Z
BimaPeristiwa

Pipa Pendistribusian Air Bersih Ke Perumahan Relokasi Banjir Di Bima Dipotong Petani


HeadlineNTB ( Bima) - Petani So Mbadu Desa Rasabou Kecamatan Bolo Kabupaten Bima akhirnya memotong pipa Pendistribusian Air bersih ke perumahan relokasi banjir di desa Tambe, Ahad (6/3/2022). Hal itu dilakukan  sebagai bentuk kekecewaan petani terhadap Kadis Perkim Kabupaten Bima yang tidak tunaikan janjinya.


Sebelumnya, sumur bor tersebut merupakan paketan mega proyek pembangunan rumah dampak banjir yang menelan anggaran Rp36 miliar. Menyusul ada penolakan dari warga Desa Tambe, sumur bor tersebut dialihkan ke wilayah pertanian Desa Rasabou dengan dasar untuk pengairan lahan pertanian. Namun belakangan, sumur bor tersebut tidak untuk kebutuhan pertanian Desa Rasabou, tapi justru dialihkan ke lokasi perumahan relokasi banjir di desa Tambe.


Salah satu petani So Mbadu, Muhtar kecewa dengan sikap pemerintah daerah. Sebelumnya lahan untuk bangun sumur bor diberikan oleh pemilik lahan dengan harapan dapat menikmati azas manfaat sebagai sarana pengairan lahan pertanian.


"Pemerintah ingkar janji, katanya sumur bor untuk mengairi lahan pertanian. Kenyataannya tidak seperti harapan," tandas Muhtar.


Petani lain, H Abdullah mengeluhkan terkait pembangunan sumur bor tersebut. Pasalnya, petani sudah memberikan lahan untuk jalan, tapi tidak mendapat azas manfaat. Padahal, pembebasan lahan dilakukan karena harapan dapat menggunakan air sumur bor untuk mengairi lahan pertanian.


"Kita seakan - akan ditipu, sumur bor bukan untuk kita. Tapi persediaan kebutuhan penghuni rumah dampak banjir," keluhnya.


Wakil BPD Rasabou, Muhammad Khardi mengatakan, sebelumnya meminta sumur bor dialihkan ke wilayah desanya untuk kebutuhan pertanian. Saat itu disepakati oleh Kadis Perkim, tapi kenyataan sekarang air sumur bor tersebut hanya didistribusikan ke perumahan relokasi banjir.


"Kadis Perkim tidak konsisten, bahkan dinilai langgar janji. Sebelumnya beliau menyepakati sumur bor untuk kebutuhan pertanian warga Rasabou, ternyata semua itu mimpi," ungkap Wakil BPD Rasabou.


Oyan juga menceritakan saat aksi demo penolakan sumur bor oleh sekelompok warga Tambe. Sehingga sumur bor dialihkan ke Desa Rasabou. Karena Kadis Perkim dan komponen lain menyepakati hal itu, informasi tersebut disampaikan ke Kades Rasabou dan petani yang ada di desa setempat. Saat itu semua sepakat dan menerima penggalian sumur bor dilakukan di wilayah setempat dengan alasan untuk kebutuhan pertanian. Bahkan pemilik lahan merasa senang dan bersedia memberikan lahan untuk pembangunan sumur bor.


Senada disampaikan Sekretaris BPD Rasabou, Faisal SPd. Ia juga pertanyakan janji Kadis Perkim bahwa keberadaan sumur bor untuk kebutuhan pertanian warga setempat. Namun realita di lapangan tidak sesuai yang dijanjikan.


"Kalau memang sumur bor itu untuk kebutuhan pertanian, kenapa tidak dibikin saluran atau jaringan menuju lahan pertanian," tanyanya.


Jika keberadaan sumur bor tersebut bukan untuk kebutuhan petani Desa Rasabou, maka kita minta sumur bor dibongkar saja karena merugikan petani.


"Petani sudah kasih lahan untuk bangun sumur bor, termasuk jalan. Tapi azas manfaat tidak didapat. Ini kan lucu bahkan dinilai pembodohan," ungkapnya.


Laporan: Adi