Iklan

Saturday, December 11, 2021, December 11, 2021 WIB
Last Updated 2021-12-11T12:39:39Z
Pendidikan

Dikbud Provinsi NTB Apresiasi Sabtu Budaya SMAN 1 Sambelia


HeadlineNTB ( Lombok Timur) Program gelar Sabtu Budaya adalah salah satu program Dikbud Provinsi NTB untuk mencari talenta dari sekolah. Selama ini siswa-siswi yang memiliki bakat sangat banyak tapi selalu terpendam karena mereka jarang diberikan ruang untuk mengekpresikan diri. Demikian dikatakan Kepala Cabang Dikbud (KCD) Lombok Timur, DR. H. Mashun, M.Pd., M.AP, pada Media ini, Jum'at, (10/12) usai mengikuti gelar Sabtu Budaya di SMAN 1 Sambelia. 


Dikatakannya, khusus di Sambelia, ia melihat berbagai macam dinamika seni dan budaya ada di sini, termasuk seni tari. Seni tari yang diperagakan siswi SMAN 1 Sambelia yang baru di tonton katanya masuk unsur budaya tradisional Bali. Tarian itu kata Mashun, sangat indah dan menarik perhatian sehingga tidak heran apabila, ia menjuluki Sambelia adalah  Indonesia Mini.


"Saya tadi melihat ada masuk tarian Bali. Jadi tidak hanya budaya lokal saja yang ditampilkan tetapi budaya luar juga bisa dikolaborasikan dalam tarian itu," cetusnya.


Untuk menggerakkan program Sabtu budaya di setiap sekolah, KCD Lotim akan terus melakukan pendampingan, pembinaan agar program pemerintah daerah ini bisa berjalan di setiap sekolah khususnya SMA/SMK sederajat. 


Ia berharap program Sabtu budaya bukan hanya sekedar seremonial belaka, tapi ini adalah kegiatan yang bersifat kontinyu dan terus menerus digalakkn untuk membangun talenta yang dimiliki anak didik.


Di tempat terpisah, Kepala Sekolah SMAN 1 Sambelia, Nardi, S.Pd. pada awak media mengatakan, program Sabtu budaya ini katanya sudah dilaksanakan sejak semester pertama. Dan program ini lanjutnya, pertama kali dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi NTB, belum ada di Provinsi-Provinsi lain di Indonesia.


Dengan terangkatnya program Sabtu budaya di NTB maka Provinsi lain di Indonesia bisa mencontohinya. Dan Budaya-budaya lokal dimanapun itu akan terangkat dengan diadakannya program Sabtu budaya di sekolah.


"Dengan terangkatnya program Sabtu budaya di setiap sekolah menegah di NTB maka Provinsi lain akan mencontohinya, itulah nilai positifnya," kata Nardi dengan nada semangat. 


Selain tujuan diatas, Sabtu budaya ini juga bertujuan untuk memberi ruang kepada anak didik untuk mengekspresikan diri setelah seminggu penuh, belajar di ruang kelas. Olahraga tradisional juga katanya bisa terangkat lewat program ini.


Salain seni tari, seni teater atau seni drama menggunakan bahasa Inggris juga ditampilkan di sekolah ini. Masing-masing cabang seni sudah ada yang melatih selain kreativitas siswa itu sendiri.


"Anak-anak saya berikan jadwal setiap sore untuk berlatih kemudian pada setiap hari Sabtu pada dua jam mata pelajaran mereka kreasikan karyanya," jelas Nardi. 


Yang lebih menariknya tambah Nardi, siswa/siswi setiap pagi sebelum masuk kelas, diajarin makan saprah atau makan ramai-ramai beralaskan daun pisang di depan kelas. Tujuannya adalah untuk mengeratkan tali persaudaraan antara siswa.


"Sebelum masuk belajar, mereka makan saprah di depan kelasnya masing-masing. Sedikit sama sedikit untuk menumbuhkan tali persaudaraan antar siswa. Jika itu kita anggap bagus maka, kami akan pose di Dikbud kemudian apabila ada event kita diberikan jadwal untuk tampil," demikian dijelaskan Nardi.


Diajang Sabtu budaya itu, pihak sekolah memanfaatkan momen tersebut menyerahkan sertifikat kepada empat pelajar berprestasi yang telah berhasil mengikuti olimpiade pendidikan tingkat Provinsi dan Nasional sebulan yang lalu. Sertifikat untuk siswa berprestasi itu, diserahkan oleh KCD Lotim, H. Mashun.


Keempat siswi berprestasi tersebut adalah Depy dan Della Hazma Aulia Permata, peraih medali Emas ilmu Biologi, tingkat Nasional. Junia Jami Rahmawati, peraih medali Perunggu ilmu Ekonomi tingkat Nasional sekaligus juara satu tingkat Provinsi ilmu Kimia. 


Juara satu ilmu Bumi tingkat Provinsi diraih oleh, Gian Suhaliana dan teman-temanya. Terkahir juara tiga ilmu Bahasa Inggris tingkat Provinsi diraih oleh Yatmi Hijayanti.


Dengan adanya peraih medali ini, bisa dijadikan motipasi bagi anak didik lainnya. Kepala Sekolah berjanji akan selalu mensuport dan setiap sertifikat yang diterima oleh siswa berprestasi itu katanya akan dipajang nanti pada setiap event yang digelar oleh Dikbud.