Iklan

Friday, April 2, 2021, April 02, 2021 WIB
Last Updated 2021-04-02T05:36:08Z
NasionalSumbawa Besar

Fahri Hamzah: Teroris Jangan dihubungkan Dengan Agama, Mereka Adalah Jiwa Yang Kosong

Dukumen Fahri Hamzah


HeadlineNTB - Dalam media sosial yang dibagikan Fahri Hamzah hari ini  2 April 2021 menyebutkan agar terorisme tidak dihubungkan dengan agama karena menurutnya teroris memilki jiwa kosong yang diselundupkan ke dalam bangsa Indonesia yang mencintai kedamain dan persaudaraan. 


"Teroris jangan lagi dihubungkan dengan agama, mereka adalah jiwa kosong yang diselundupkan ke dalam  bangsa kita yg cinta damai dan persaudaraan". ucap Fahri Hamzah dalam tulisan yang dibagikan.  


"Mereka ini bom waktu yang alat picu ledaknya dikendalikan orang lain. Mereka ini penyusup yg bermaksud merusak barisan. Waspadalah!". tambah Mantan Wakil DPR RI Periode 2014-2019 itu. 


Dalam prograf berikutnya Wakil Ketum Partai Gelora Indonesia itu memaparkan bahwa di dalam teori "jiwa kosong" kita akan menemukan jalan untuk memitigasi potensi teroris.  Dan di dalam jiwa kosong biasanya diisi oleh yang frustasi atau kelainan jiwa. Tapi dipakaikan “identitas” yang mirip identitas agama.

 

"Dalam teori “jiwa kosong” itu kita akan menemukan jalan untuk memitigasi potensi teroris di depan kita. Dan jiwa kosong biasanya diisi oleh yg frustrasi atau mengidap kelainan jiwa. Tapi dipakaikan “identitas” yang mirip identitas agama". ucapnya. 


Dalam tulisan berikutnya mantan Politisi PKS itu mengusulkan agar penggunaan kata-kata kelompok, jaringan, dan lain-lain dihentikan, begitu juga dengan mengunakan bahasa arab seperti jamaah, amaliyah, asharullah, dan lain-lain juga di hentikan dan sebut saja mereka itu dengan sebutan teroris. 


"Saya usul dihentikan penggunaan kata-kata kelompok, jaringan, dll apalagi memakai bahasa Arab; jamaah, amaliyah, asharullah, dll. Plis, sebut mereka TERORIS saja". tegas Tokoh asal Pulau Sumbawa itu. 


"Lalu identifikasi nama, lacak ke keluarga dan tetangganya supaya kita tidak terjebak menyeret agama dan warga umumnya". Lanjut beliu. 


"Sebab mereka yang menginginkan agar terorisme diakui sebagai hasil atau terkait dengan agama Islam di Indonesia sesungguhnya adalah yang ingin mengucapkan selamat tinggal kepada Republik Ini..padahal kalangan Islam merasa rugi atas kegiatan teroris yg dikait-kait tak ada henti". tutupnnya. (al)